Pengertian BIOS

9/23/2016 09:04:00 pm

BIOS
       BIOS (Basic Input Output System ) merupakan sebuah program atau perangkat lunak antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras yang terpasang pada komputer.BIOS disimpan atau ditanamkan di dalam ROM (read only memory).

     BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.

     BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M. BIOS merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai Beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS

ROM NV ROM

      BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Sehingga BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan. BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Saat ini Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS.

     Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM melainkan sebuah chip terpisah yang disebut se-bagai Real-time clock (RTC). RTC ini berupa sebuah Non-Volatile Random Ac-cess Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya meru-pakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah. NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Se-buah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Check-sum Error.
Gambar 57 Tampilan BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya.

Fungsi BIOS

     BIOS dalam sistem komputer merujuk kepada kumpulan program atau perangkat lunak yang mampu melakukan beberapa proses sebagai berikut:

1. Inisialisasi atau penyalaan dan pengujian terhadap perangkat keras dalam suatu proses yang disebut dengan Power On Self Test atau POST
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

     Keberadaan BIOS dalam sistem komputer mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dalam mengelola sumber daya komputer, sebelum fungsi tersebut dikelola oleh sistem operasi. Fungsi BIOS tersebut antara lain ialah :

1. Mengenali semua hardware PC yang telah terpasang (selesai di-rakit), seperti Harddisk, CD/DVD-Rom.
2. Mengetahui spesifikasi dari masing-masing hardware PC, seperti kapasi-tas, dan merk harddisk atau CD/DVD-Rom.
3. Melakukan pengujian terhadap semua hardware PC yang terpasang yang dikenal dengan istilah Power On Self Test.
4. Menentukan perubahan pengaturan date and time.
5. Menentukan urutan booting yang akan digunakan untuk melakukan pros-es instalasi system operasi.
6. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil sistem operasi dan menjalankannya.

Jenis-Jenis BIOS

Terdapat beberapa perusahaan yang menyediakan BIOS komputer antara lain adalah sebagai berikut:
 Award Software. Jenis BIOS ini meliputi antara lain: Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
 Phoenix Technologies. Industri ini yang meluncurkan beberapa versi BIOS antara lain: Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
 American Megatrends Incorporated (AMI). Industri ini mengelurakan beberapa jenis seperti: AMI BIOS, dan AMI WinBIOS,
 Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
 Acer Labs, Microid Research, LSI Logic, Winbond.

Komponen BIOS

      Secara umum dalam BIOS yang terpasang dalam komputer terdapat beberapa komponen dasar antara lain adalah sebagai berikut:
 Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
 Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
 Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

Konfigurasi BIOS

      Untuk melakukan konfigurasi atau merubah pengaturan BISO dapat dilakukan pada saat proses booting. Setiap komputer memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam menu BIOSnya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau F2 pada keyboard.
Untuk memastikan tombol mana yang digunakan untuk masuk ke menu BIOS kita amati layar monitor pada saat pertamakali komputer di-aktifkan. Jika yang keluar perintah Press Del to Enter Setup, maka tombol delete yang bisa kita gunakan untuk masuk ke menu BIOS. Dan Jika yang keluar perintah Press F2 to Enter Setup, maka tombol F2 yang bisa kita gunakan untuk masuk ke menu BIOS. Terdapat beberapa cara untuk mengakses BIOS berdasarkan jenis atau pabrikan pembuatnya,

Update BIOS

       BIOS sering disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer, maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug (kesalahan pada perangkat keras atau lunak) yang mengganggu kinerja. Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak. Sehingga komputer tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.

       Untuk menghindari kerusakan terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan. Kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM atau Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik. Verifikasi ini menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.

Reset Password BIOS

      Password BIOS biasanya digunakan sebagai pengaman pertama komputer anda. Selain itu password BIOS juga digunakan sebagai pengaman terhadap settingan konfigurasi hardware komputer. Tapi jika anda lupa password sangat berbahaya. Ada cara manualnya jika anda lupa password BIOS yaitu dengan melepas baterai didalam CPU (sekitar beberapa menit saja). Selain itu ternyata ada cara lain merubah password BIOS tanpa membongkar CPU kita.
Tabel di bawah ini menjealskan default password yang disediakan oleh industri pembuat BIOS. Untuk mengantisipasi kejadian password yang terlupakan maka dapat dilakukan dengan mencoba satu per satu password.

Previous
Next Post »
0 Komentar